Klik Untuk Liat; Videonya
TEROPONGKIKUJ.com, Maros - Melihat situasi dan kondisi saat ini yang begitu memprihatinkan hingga perasaan itu di rangkai menjadi sebuah puisi.
Satu karangan dari GIMBAL GEMBEL sebagai bentuk REFLEKSI untuk kita semua
NYANYIAN MU DAN REALITAMU
Kunjungi Juga; Playlist Puisi
Lirik Puisi;
Aku malu melihatmu ibu pertiwi yang sedang bersusah hati.
Yang sekarang susah hatimu makin hari makin kronis.
Pelukan lara terguncang terhempas kenyataan yang ada
Bahkan kian terpuruk oleh keadaan yang diciptakan oleh tangan anak anakmu sendiri
Yaaa... dinegeri ini
Dahulu air matamu berlinang namun sekarang linangan air mata itu sudah bercampur darah.
Kala melihat negeri ini di gerogoti oleh anak anak mu sendiri yang haus kekuasaan
Lapar akan segala apa yang engkau miliki
Dan intan mu nyata tinggal kenangan
Hutan, gunung,sawah lautan hampir punah karena hutang yang menggunung.
Sawah yang kini jadi aspal dan gedung gedung
Membuat jeritan air mata sijelata kian setara lautan
Simpanan kekayaan kini beralih ke investor asing
Dan anak anakmu cuma dapat ampas kering yaitu tanah gersang, mata air mengering, sungai sungai memaksa penghuninya berjemur kerontang
Doa tak ubahnya kalimat kalimat munafik
Disisi lain anak anak mu makin tambah besar namun tak berakal
Masih saja banyak yang mengutamakan ego semata tampa sadar dia terjerumus dalam skema politik pembodohan
Konsep berpetualang, mendaki gunung, mengarungi sungai sungai, menerobos lembah.
Katanya Explor keindahan alam
Mereka sama sekali tak mengerti otak mereka sedang di cekoki (.....???)
Mereka sama sekali tak sadar bahwa dari merekalah penyebab tambang tambang liar merajalela.
Mereka sama sekali tak sadar
Mereka sedikit pun tak pernah membuka matanya.
Yah... Wajar saja, sangat wajar
Sebab yang ada di benak kaum mereka hanya kesombongan belaka
Yang ada hanya keserakahan belaka
angkuh pada sebuah slogan dan berdirinya sebuah warna, berkibarnya sebuah bendera, dengan di kamuflase oleh merek dan logo
Dan kebanggaan mereka semakin tak terbatas
sangat bodoh!!!
Trend kalimat salam lestari
dari kiri, dari kanan, dari depan dari belakang
salam lestari
tapi sayangnya
hanya sedikit yang memaknai kalimat salam lestari
hanya sedikit
semakin banyak yang mencintai
semakin rusak dan hancurlah apa yang mereka cintai.