Puluhan peserta dari organisasi pencinta alam, penggiat alam, organisasi kemahasiswaa, sispala dan organisasi kepemudaan menghadiri seminar lingkungan hidup ini.
Seminar lingkungan hidup yang tergagas ini berangkat dari investigasi dilapangan, puluhan tambang ilegal berhasil mengekspoitasi sumber daya alam di kabupaten Maros tanpa mengantongi izin tambang, maka dari itu direktur eksekutif walhi sulsel mengupas topik "maros keren adalah maros bebas oligarki".
LPA HPPMI Maros yang berdiri pada tahun 2000 ini mengundang Narasumber Muhammad Al Amin, S.S, SH, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulsel dan Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman & Lingkungan Hidup Maros Amiruddin, S.Sos, M.Si.
Nonton Videonya;
Closing Statemen Ketua LPA HPPMI Maros Dalam Seminar Lingkungan Hidup
Dalam keterangannya ketua Umum LPA HPPMI Maros Sulhidayah mengungkapkan harapannya agar teman teman dari para penggiat alam dan pemerhati lingkungan khususnya yang ada di kabupaten Maros untuk bisa diajak berkolaborasi mengawal pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah agar tetap mengedepankan dan memperhatikan kesadaran perlunya menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Dalam keterangannya ketua Umum LPA HPPMI Maros Sulhidayah mengungkapkan harapannya agar teman teman dari para penggiat alam dan pemerhati lingkungan khususnya yang ada di kabupaten Maros untuk bisa diajak berkolaborasi mengawal pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah agar tetap mengedepankan dan memperhatikan kesadaran perlunya menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Menurut Al Amin Direktur WALHI Sulsel, Maros merupakan daerah penyangga kawasan Mamminasata yang harus mendapatkan perhatian serius dari kepala daerah, jika tidak, maka bencana ekologis seperti banjir akan berdampak ke kabupaten-kabupaten sekitarnya.
"Kebijakan daerah baru bisa kita evaluasi dua atau tiga tahun setelah berjalan, apakah itu pro terhadap kehidupan masyarakat atau tidak, tetapi banyak langkah-langkah penanganan lingkungan hidup yang bisa kita kolaborasikan dengan pemerintah daerah" ungkap Al Amin.
Dalam keterangannya Direktur Eksekutif WALHI Sulsel juga menyampaikan di depan para hadirin peserta Seminar bahwa peran pemuda di Maros sudah berhasil dengan baik dalam hal pencegahan kekuasaan Oligarki dimana beliau menganggap kekuasaan Oligarki yang dimaksud disini adalah penguasa dari pihak pengusaha yang tentunya cendrung akan kurang memperhatikan Lingkungan Hidup.
Muhammad Al Amin juga menganggap kalau Gubernur Sulawesi Selatan yang saat ini telah gagal dalam menangani bencana alam dan lebih fokus memberikan bantuan saja.
Beliau melihat bahwa Gubernur Sulsel saat ini lebih terlena dengan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak bencana alam namun tidak memperhatikan bagaimana cara untuk mencegah agar bencana ini tidak terjadi lagi bencana tersebut. Hal ini bisa dilihat dengan tingkat bencana alam yang semakin hari makin banyak terjadi di Sulawesi Selatan ini.
Dan menurut beliau ini adalah sebuah kegagalan dan berharap agar diperhatikan. Kalau Gubernur sudah tidak sanggup dan tidak bisa diharapkan maka jalan satu satunya adalah kita gantungkan harapan kepada kepala daerah dalam hal ini Bupati Maros.
Nonton Videonya;
Sementara itu Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup menyatakan kesiapannya untuk berdiskusi secara mendetail terkait beberapa isu-isu lingkungan hidup dikabupaten maros.
Dalam agendanya LPA HPPMI Maros akan melanjutkan acaranya esok hari di Lapangan Pallantikan Maros untuk pelepasan dari Bupati Maros dan selanjutnya beberapa kegiatan diantaranya Lomba Orientering, Seni Dan Acara Inti.