Air Terjun Taipa Tompobulu Maros, Wisata Alam Sulawesi Selatan


Klik Untuk Nonton; VIDEONYA

TEROPONGKIKUJ, Maros - Air Terjun Taipa adalah salah satu dari sekian banyak air terjun yang ada di wilayah Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros. Air Terjun Taipa ini lebih tepatnya berada di Kampung Taipa, Dusun Tombolo, Desa Tompobulu, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan Indonesia.

Jarak tempuh apabila sahabat teropong ingin berkunjung ke Air Terjun Taipa ini lumayan dekat, cukup dengan menempuh perjalanan memakai kendaraan roda dua (2) dengan durasi sekitar satu (1) jam dari arah Kota Makassar. Banyak jalan menuju ke Tompobulu Maros, bisa lewat Antang, Daya, Sudiang untuk wilayah Makassar, dan semua akan tembus menuju Tompobulu Maros.

Kunjungi Juga; Wisata Maros

Dan kita juga bisa melalui jalur dari wilayah Kabupaten Maros, dan di Maros juga memiliki banyak jalur untuk tembus ke Tompobulu. Diantaranya bisa lewat Kariango, Maccopa, dan juga bisa lewat Jln. Bambu Runcing Kota Maros.

Ada dua kecamatan yang akan dilalui untuk bisa sampai, Kecamatan Tanralili dan Kecamatan Moncongloe. Ketika sudah tiba di Warung Pelipur Lapar Tompobulu, maka tidak jauh kemudian kita akan dapat simpang tiga, belok kiri disitu untuk menuju Air Terjun Taipa.


Terdapat papan informasi pada simpan tiga ini, petunjuk yang akan mengarahkan kita menuju Air Terjun Taipa. Petunjuk papan bicara tersebut adalah hasil kreatifitas dari pemuda sekitar atau lebih tepatnya anak Komunitas Pencinta Alam Jejak Anak Rimba atau lebih dikenal dengan KPA JARI Maros.

Pada simpang tiga ini juga adalah rumah ketua KPA JARI atas nama Syarifuddin, dan rumah tersebut juga menjadi Sekret KPA JARI. Selanjutnya  ketika beranjak dari simpang tiga tersebut, rekan pelancong akan melewati jalanan yang penuh dengan bebatuan yang berserakan sepanjang jalan, maka sangat disarankan untuk lebih waspada dan berhati hati.

Kunjungi Juga; Wisata Air Terjun

Jalan yang akan kita lalui selanjutnya akan sangat mamancing adrenalin, pendakian yang luar biasa tinggi dan curam sehingga perlu kelincahan agar kendaraan tidak mundur saat tiba di pendakian. Walaupun jalanan yang akan dilalui penuh tantangan, tapi disepanjang jalan juga akan kita temui tanaman seperti jagung dan tanaman lainnya.

Perjalanan kali ini sungguh sangat menegangkan namun terasa seruh juga, karena rombongan terus bersenda gurau hingga tak terasa tiba di lokasi parkir kendaraan. Parkiran disini dikelola oleh warga setempat yang menjadikan halaman rumah atau lahannya menjadi tempat parkir.


Lokasi parkir kendaraan tidak jauh dari mesjid yang ada di Kampung Taipa ini, lebih tepatnya kita parkir di pekarangan rumah salah satu warga yang bernama Daeng Hatta. Dengan merogoh biaya parkir sebesar Rp. 2.000 per motor kendaraan sudah aman untuk ditinggalkan.

Menurut keterangan dari pimpinan rombongan Syarifuddin mengungkapkan bahwa hasil dari pungutan parkir yang diterima warga itu disumbangkan untuk pembangunan Mesjid Kampung Taipa yang sementara dibangun.

"Pungutan uang parkir kendaraan Air Terjun Taipa ini nantinya mereka masukkan ke celengan mesjid untuk membantu biaya pembangunan. Selain itu juga membangun akses menuju air terjun secara perlahan agar lebih mudah untuk diakses, ", ungkap Syarifuddin.

Kunjungi Juga;  Wisata Alam

Setelah memarkir kendaraan, selanjutnya rombongan trip Wisata Air Terjun Taipa ini  lanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Waktu yang diperlukan untuk tiba dilokasi Air Terjun Taipa dari lokasi parkir kendaraan memakan sekitar 20 menit.

Disepanjang jalan yang kita susuri selanjutnya akan kita jumpai hamparan sawah dan kebun warga. Terlihat juga sungai yang memotong dalam perjalanan, sehingga rombongan kita perlu turun untuk menyeberanginya, untung saja sungai tersebut tidak dalam

Dalam perjalanan kita juga akan menjumpai banyak pohon aren sepanjang jalan, masyarakat mengolah aren tersebut menjadi gula aren atau gula merah. Terlihat di pohon aren tersebut ada tangga yang menempel, tangga itulah yang dipakai oleh warga untuk mendapatkan serat air aren yang selanjutnya diolah menjadi Gula Merah atau Gula Aren.


Sepanjang jalan akan kita jumpai pendakian dan penurunan, lumayan membuat nafas jadi berpacu dan ngos-ngosan. Air Terjun Taipa ini adalah susunan batu yang berlekuk sehingga air yang yang jatuh pun nampak terlihat berbentuk sehingga menambah kecantikannya.

Di Kampung Taipa ini memiliki dua (2) air terjun yang  berbeda, kedua air terjun ini jaraknya berdekatan satu sama lain. Namun menurut informasi dari Syarifuddin selaku Ketua KPA JARI dan juga selaku warga setempat mengatakan bahwa kedua air terjun ini memiliki satu nama yaitu Air Terjun Taipa.

Penulis; Bang Kikuj.

Post a Comment

Previous Post Next Post