Nonton Video;
Sunat Modern Maros Sunat Laser dan Lem Tampa Suntik, Tampa Jahit, Tampa Perban
Dalam Ritual Uang Panaik ini terdapat beberapa agenda seperti pembacaan Kitab Barazanji dan kegiatan lainnya. Seperti halnya dalam ritual uang panaik yang dilakukan oleh Zul anak dari Mursalim dan Daeng Rohani dirangkaikan dengan acara sunat.
Acara sunat yang terlaksana di Dusun Tombolo Desa Tompobulu Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros dilaksanakan oleh Sunat Modern Maros. Sunat Modern Maros yang dibawa oleh mantri Muhammad Taslim bersama mantri Riswandi mengislamkan 2 calon imama di tempat ini.
Rehan anak dari Rusli dan juga Bilal anak dari Ramli diislamkan dengan memakai proses sunat lem tampa perban oleh Sunat Modern Maros.
Kunjungi Juga;
2 mantri yang melakukan khitam lem ini adalah mantri terpercaya dan sudah berpengalaman serta memiliki sertifikat pelatihan Khitam Lem Nusantara.
Muhammad Taslim mengungkapkan bahwa Sunat Modern Kekinian & Homecare melayani sunat lem tanpa jarum suntik, tanpa jahit , tanpa di verban dan bisa langsung kena air. Selain dari Sunat lem juga melayani perawatan luka modern seperti luka diabetes, kanker, luka bakar, dan lainnya.
Sunat Modern Maros yang beralamat di Desa Marannu Kec. Lau Maros ini juga memberikan layanan homecare atau kunjungan sunat di rumah anda. Dalam ritual sunat atau khitam tersebut juga ada acara maccera, yaitu ritual pengorbanan darah dari seekor ayam.
Menurut penuturan dari Mantri Riswandi menyatakan bahwa maccera merupakan ritual yang melambangkan sebuah isyarat bahwa ayam yang dikorbankan darahnya tersebut pengganti agar tidak terjadi musibah, juga menjadi simbol agar anak yang melakukan khitam tidak bersifat seperti sifat negatifnya ayam. (Bang Kikuj)
Sunat Modern Maros yang beralamat di Desa Marannu Kec. Lau Maros ini juga memberikan layanan homecare atau kunjungan sunat di rumah anda. Dalam ritual sunat atau khitam tersebut juga ada acara maccera, yaitu ritual pengorbanan darah dari seekor ayam.
Menurut penuturan dari Mantri Riswandi menyatakan bahwa maccera merupakan ritual yang melambangkan sebuah isyarat bahwa ayam yang dikorbankan darahnya tersebut pengganti agar tidak terjadi musibah, juga menjadi simbol agar anak yang melakukan khitam tidak bersifat seperti sifat negatifnya ayam. (Bang Kikuj)