Kadis Perindustrian & Perdagangan Maros Buka Training Management Aplikasi SiMIRAH V2, Berikut Penjelasan Detailnya


Liat Juga ; VIDEONYA


TEROPONGKIKUJ.com, MAROS - Training Management Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Penyiram Minyak Goreng dilaksanakan di Rumah Makan Nusantara Jalan Jenderal Sudirman Maros, Kamis 23 Juni 2022.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Toadeng selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab Maros, dan dihadiri sekitar 30 agen pengusaha minyak goreng wilayah Makassar, Maros, Gowa, bahkan dari Pinrang dan Polewali Mandar turut hadir diantaranya.

Toadeng mengatakan kegiatan itu sangat luar biasa, dapat terlaksana ditengah-tengah kondisi masyarakat sedang kesulitan memperoleh kebutuhan minyak goreng. Dengan hadirnya para pengusaha dan pengecer minyak pada kegiatan ini diharapkan dapat membantu menekan harga minyak goreng serta mengatasi kelangkaanya.

"Akan tetapi karena aplikasi SIMIRAH ini akan menjadi lebih penting dapat digunakan oleh pelaku usaha  dalam hal penjualan langsung kepada masyarakat dengan batas kebijakan pemerintah maksimal 10 kg per kartu tanda penduduk. Semoga dengan kegiatan ini para pelaku usaha benar-benar dapat melaksanakan kewajiban pelaporanya sesuai aturan yang berlaku", harap Toadeng.

Kunjungi Juga; MAROS INFO

Pada kegiatan seminar tersebut tersebut dipandu oleh treneer Distributor MGC, Jumadi mitra Bulog Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat. Jumadi meyakinkan kepada peserta setelah mengikuti seminar ini tentunya mereka akan paham.

"Inti dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi penggunaaan aplikasi SIMIRAH, mulai dari cara melakukan registrasi, menerima Dileveri Order DO, hingga penginputan nomor induk KTP saat melakukan penjualan. Termasuk juga tata cara membuat pesanan order (PO) hingga pada penentuan jadwal distribusi" terang Jum, sapaan akrabnya.

Jum juga mengatakan bahwa seorang pelaku usaha minyak Goreng saat ini tidak sama dengan sistem konfensional dulu, dengan adanya aplikasi ini setiap orang dan pemerintah dapat melihat seberapa banyak MGC tersalur langsung kepada masyarakat.

"Yah diakui kendala distribusi memang disebabkan banyaknya pelaku usaha minyak goreng yang tak paham dengan aplikasi ini, sehingga mereka sulit mendapat jalur distribusi sesuai aturan pemerintah", ungkap Jum. (Bang Kikuj)

Post a Comment

Previous Post Next Post