Klik Untuk Nonton ; VIDEONYA
Liat Juga; Konvoi Warga Masyarakat Pallantikang Menuju Ke Balai Pengelola Kereta Api Wilayah Sulawesi Selatan
TEROPONGKIKUJ.com, Maros - Puluhan motor terlihat sedang konvoi beranjak dari wilayah Lingk. Data Kelurahan Pallantikang Maros Baru menuju ke arah Balai Pengelola Kereta Api Indonesia Wilayah Sulsel, Selasa (28/06/2022).
Konvoi ini adalah rombongan masyarakat Kelurahan Pallantikang Maros Baru yang akan melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Balai Pengelola Kereta Api Indonesia Wilayah Sulsel.
TEROPONGKIKUJ.com, Maros - Puluhan motor terlihat sedang konvoi beranjak dari wilayah Lingk. Data Kelurahan Pallantikang Maros Baru menuju ke arah Balai Pengelola Kereta Api Indonesia Wilayah Sulsel, Selasa (28/06/2022).
Konvoi ini adalah rombongan masyarakat Kelurahan Pallantikang Maros Baru yang akan melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Balai Pengelola Kereta Api Indonesia Wilayah Sulsel.
Liat Juga Video;
Blokir Akses Jalan Di Pallantikang Maros, Ini Tuntutan Warga
Aksi massa ini di kawal oleh Laskar Merah Putih (LMP) Markas Cabang Kabupaten Maros bersama dengan beberapa organisasi lain yang tergabung didalamnya.
Aksi ini terjadi akibat belum adanya respon dari Balai Pengelola Kereta Api Indonesia Wilayah Sulsel perihal surat permohonan audiensi mengenai tenaga kerja masyarakat setempat.
Mereka menuntut agar masyarakat Kelurahan Pallantikang mendapat perhatian khusus terkait penerimaan tenaga kerja yang sedang diadakan oleh Balai Pengelola Kereta Api Indonesia Wilayah Sulsel.
Muh. Wajidi Samalewa selaku Jendral Lapangan dalam orasinya mengungkapkan beberapa alasan kenapa pihak Balai Kereta Api harus prioritaskan warga Kelurahan Pallantikang.
"Kami di Pallantikang merasakan debu yang dibawa oleh para truk yang lalu lalang didepan rumah, jalanan becek jug kami nikmati selama pembangunan rel kereta api dan pembangunan stasiun dan kantor ini.
Namun ketika warga meminta untuk menandatangani surat sebagai penjamin belaiu menolak dengan alasan bahwa kemungkinan dia menjabat tidak bisa di prediksi.
Aksi massa ini di kawal oleh Laskar Merah Putih (LMP) Markas Cabang Kabupaten Maros bersama dengan beberapa organisasi lain yang tergabung didalamnya.
Aksi ini terjadi akibat belum adanya respon dari Balai Pengelola Kereta Api Indonesia Wilayah Sulsel perihal surat permohonan audiensi mengenai tenaga kerja masyarakat setempat.
Mereka menuntut agar masyarakat Kelurahan Pallantikang mendapat perhatian khusus terkait penerimaan tenaga kerja yang sedang diadakan oleh Balai Pengelola Kereta Api Indonesia Wilayah Sulsel.
Muh. Wajidi Samalewa selaku Jendral Lapangan dalam orasinya mengungkapkan beberapa alasan kenapa pihak Balai Kereta Api harus prioritaskan warga Kelurahan Pallantikang.
Kunjungi Juga; MAROS INFO Artikel
Video terkait;
"Kami di Pallantikang merasakan debu yang dibawa oleh para truk yang lalu lalang didepan rumah, jalanan becek jug kami nikmati selama pembangunan rel kereta api dan pembangunan stasiun dan kantor ini.
Jadi sepantasnyalah bahwa kami harus di prioritaskan dalam penerimaan karyawan yang sementara berjalan ini". Pungkasnya.
Setelah orasi beberapa menit didepan Kantor Balai Pengelola Kereta Api Indonesia Wilayah Sulsel, perwakilan peserta aksi akhirnya diterima oleh Kepala Balai Pengelola Kereta Api Indonesia wilayah Sulsel Ir. Amanna Gappa, S.HI., M.H., IPM.
Para perwakilan peserta aksi yang berjumlah 15 orang diterima untuk diskusi di ruang rapat kantor Balai Pengelola Kereta Api Indonesia Wilayah Sulsel.
Para perwakilan peserta aksi yang berjumlah 15 orang diterima untuk diskusi di ruang rapat kantor Balai Pengelola Kereta Api Indonesia Wilayah Sulsel.
Kunjungi Juga; MAROS INFO BERITA VIDEO
Kepala Balai Pengelola Kereta Api Indonesia Wilayah Sulsel ini berjanji akan akan meluluskan warga Kelurahan Pallantikan selama lolos berkas sesuai proporsi.
"Siapa yang mendaftar, minimum lolos administrasi yah, saya luluskan tapi sesuai dengan proporsi", ungkapnya kepada warga.
Kepala Balai Pengelola Kereta Api Indonesia Wilayah Sulsel ini berjanji akan akan meluluskan warga Kelurahan Pallantikan selama lolos berkas sesuai proporsi.
"Siapa yang mendaftar, minimum lolos administrasi yah, saya luluskan tapi sesuai dengan proporsi", ungkapnya kepada warga.
Namun ketika warga meminta untuk menandatangani surat sebagai penjamin belaiu menolak dengan alasan bahwa kemungkinan dia menjabat tidak bisa di prediksi.
Beliau mengatakan bahwa besok atau lusa siapa bisa menjamin masih ditempat ini atau akan dimutasi makanya menolak untuk menanda tangani surat penjamin dari warga.
Kunjungi Juga; Ritual Seni & Budaya
Hal ini disampaikan para perwakilan ketika kembali bertemu warga, dan lakukan rapat evaluasi. Dan dari hasil rapat evaluasi ini maka ada beberapa poin penting yang akan mereka lakukan.
Pertama karena tuntutan mereka tidak sepenuhnya di akomodir oleh pihak Balai Pengelola Kereta Api Indonesia Wilayah Sulsel maka mereka akan menyurat ke DPR untuk laksanakan Rapat Dengar Pendapat.
Hal ini disampaikan para perwakilan ketika kembali bertemu warga, dan lakukan rapat evaluasi. Dan dari hasil rapat evaluasi ini maka ada beberapa poin penting yang akan mereka lakukan.
Pertama karena tuntutan mereka tidak sepenuhnya di akomodir oleh pihak Balai Pengelola Kereta Api Indonesia Wilayah Sulsel maka mereka akan menyurat ke DPR untuk laksanakan Rapat Dengar Pendapat.
Kedua mereka akan mengidentifikasi warga ataupun pemuda yang sudah mendaftar dan mengawal mereka terkait kelulusannya.
Ketiga mereka akan saling membantu untuk melakukan pendaftaran bagi yang belum mendaftar, karena banyak diantara mereka kesulitan mendaftar lewat online agar apa yang menjadi persyaratan bisa terpenuhi.
Keempat mereka akan mempersiapkan aksi besar-besaran di peresmian Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan apabila tuntutan mereka tidak segera di indahkan dan tidak di akomodir.
Penulis; Bang Kikuj
Ketiga mereka akan saling membantu untuk melakukan pendaftaran bagi yang belum mendaftar, karena banyak diantara mereka kesulitan mendaftar lewat online agar apa yang menjadi persyaratan bisa terpenuhi.
Keempat mereka akan mempersiapkan aksi besar-besaran di peresmian Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan apabila tuntutan mereka tidak segera di indahkan dan tidak di akomodir.
Penulis; Bang Kikuj