TEROPONGKIKUJ.com, Makassar - Pagi yang cerah, tim Massikola dikomandoi oleh Dr. Udin Malik bersama Lurah Maccini Gusung mulai mengembalikan anak putus sekolah kembali ke sekolahnya, Kamis, (25/08/2022).
Dalam data yang dihimpun oleh tim Massikola yang masih terus di update, baik dari laporan sesama Anak Putus/Tidak Sekolah (APS/ATS). Ketua Massikola, Dr. Udin & Lurah Maccini Gusung, M. Aris, S.Pd., M.Pd., bersama Ibu RT 13, Babinsa dan Binmas menjemput Novi Lestari langsung di rumahnya untuk dibawa kembali ke sekolahnya di UPT SPF SDI Bawakaraeng yang telah ditinggalkan karena alasan ekonomi dan masalah keluarga.
Di rumah Novi, Dr. Udin dan tim beserta Lurah bertemu langsung dengan Novi dan Kakek yang sekarang mengasuh Novi dan kakaknya yang juga terkendala ekonomi untuk bersekolah di tingkatan SMA. Di rumah Novi, Kakeknya menjelaskan situasi yang terjadi pada Novi dan kakaknya.
Kunjungi Juga; BERITA
Setelah sekitar 15 menitan, tim langsung mengantar Novi ke UPT SPF SDI Bawakaraeng. Tim disambut oleh Kepala sekolah Bapak Muh. Yahya, S.Pd., yang juga ditemani oleh Kepala UPT SPF SDN Bawakaraeng I, Bapak Alfian Syahruddin, S.Pd., M.Pd., yang juga selama ini membantu sumbang ide dalam program Massikola.
Dr. Udin mengatakan, ”Kami mengantarkan anak ini kembali bersekolah sebagai niatan awal untuk membantu masa depan kita akan terjaga oleh anak-anak ini. Ke depan proses belajar dan pengembangan keterampilannya akan kami dampingi melalui kontainer Makassar Recover”.
Lurah Maccini Gusung, Bapak Muhammad Aris menambahkan, “Pihak Kelurahan dan RT di Maccini Gusung akan terus memantau dan membantu, karena ini demi menjalankan program Walikota Makassar untuk bidang Pendidikan dalam Revolusi Pendidikan Pemerintah”.
Selanjutnya, tim mengantar Dhani dan Habib ke SDI Kip Maccini, Dhani adalah siswa yang terdaftar 2 tahun lalu di sekolah tersebut namun tidak pernah masuk selama masa pandemi dan dikategorikan Anak Putus Sekolah (APS).
Sehingga diperkirakan sekarang seharusnya berada di kelas 3 SD, sedangkan Habib adalah Anak Tidak Sekolah (ATS) yang sejak awal ingin mendaftar sekolah, tidak bisa melanjutkan untuk bersekolah karena terkendala di masalah biaya masuk awal untuk membeli kebutuhan sekolah yang info ini diambil dari pernyataan neneknya.
Dr. Udin mengatakan, ”Kami mengantarkan anak ini kembali bersekolah sebagai niatan awal untuk membantu masa depan kita akan terjaga oleh anak-anak ini. Ke depan proses belajar dan pengembangan keterampilannya akan kami dampingi melalui kontainer Makassar Recover”.
Lurah Maccini Gusung, Bapak Muhammad Aris menambahkan, “Pihak Kelurahan dan RT di Maccini Gusung akan terus memantau dan membantu, karena ini demi menjalankan program Walikota Makassar untuk bidang Pendidikan dalam Revolusi Pendidikan Pemerintah”.
Di akhir diskusi, semua pihak mendukung agar anak tersebut bisa kembali bersekolah dimulai besok pagi. Novi pun semakin semangat untuk mengikuti proses yang tertinggal, karena Novi pun merasa bahwa dia bisa menggapai cita-citanya untuk menjadi dokter.
Seluruh yang berada di ruangan pun mendoakan harapannya tersebut, dan pihak sekolah pun akan mengambil langkat internal untuk melanjutkan pendidikan Novi yang tertinggal. Dan tim pun pamit yang diakhiri dengan berfoto bersama di depan bangunan sekolah.
Namun, tim Massikola sempat sedikit melihat situasi SDN Bawakaraeng I yang saat itu sedang ada kegiatan Penjaringan Siswa oleh pihak Puskesmas setempat.
Seluruh yang berada di ruangan pun mendoakan harapannya tersebut, dan pihak sekolah pun akan mengambil langkat internal untuk melanjutkan pendidikan Novi yang tertinggal. Dan tim pun pamit yang diakhiri dengan berfoto bersama di depan bangunan sekolah.
Namun, tim Massikola sempat sedikit melihat situasi SDN Bawakaraeng I yang saat itu sedang ada kegiatan Penjaringan Siswa oleh pihak Puskesmas setempat.
Kunjungi Juga; AKTIFITAS MAHASISWA
Selanjutnya, tim mengantar Dhani dan Habib ke SDI Kip Maccini, Dhani adalah siswa yang terdaftar 2 tahun lalu di sekolah tersebut namun tidak pernah masuk selama masa pandemi dan dikategorikan Anak Putus Sekolah (APS).
Sehingga diperkirakan sekarang seharusnya berada di kelas 3 SD, sedangkan Habib adalah Anak Tidak Sekolah (ATS) yang sejak awal ingin mendaftar sekolah, tidak bisa melanjutkan untuk bersekolah karena terkendala di masalah biaya masuk awal untuk membeli kebutuhan sekolah yang info ini diambil dari pernyataan neneknya.
Habib dijanjikan masuk ke sekolah, dengan syarat membawa data-data pribadinya untuk bisa langsung kembali bersekolah. Diharapkan besok Habib dan Dhani akan langsung bersekolah lagi.